Mengenal 8 Jenis Semen Beserta Fungsinya
11 September 2023
Semen merupakan material bangunan yang digunakan sebagai perekat yang berfungsi untuk mengikat material lain seperti pasir, kerikil, dan semua jenis bata. Jenis semen yang familiar untuk digunakan pada pembangunan rumah, yakni semen biasa dan semen putih. Tetapi, ada beberapa jenis semen lainnya yang dibedakan berdasarkan kegunaan. Semen-semen tersebut meliputi:
1. Mortar
Mortar merupakan campuran antara semen dan pasir. Penggunaannya lebih mudah karena hanya tinggal mencampurkan air dan bubuk mortar. Setelah itu, adukan sudah bisa diaduk dengan hand mixer. Mortar sendiri terdiri dari beberapa jenis dengan kegunaan yang berbeda. Mortar dibedakan beberapa fungsi, yakni perekat bata ringan (thin bed), plester,acianplamir, plester acian (render), acian beton (skim coat abu), acian beton putih (skim coat putih), perekat lantai, perekat granite tile, perekat keramik di atas keramik.
2. Semen Portland
Semen portland merupakan jenis semen yang paling sering digunakan pada dunia konstruksi. Umumnya, semen ini digunakan untuk membuat plester, acian, beton, dan adukan yang lainnya. Semen Portland ini terdiri dari tipe I-V dengan kegunaan yang berbeda-beda di setiap tipe.
3. Portland Composite Cement (PCC)
Portland composite cement saat ini mulai sering digunakan dibanding semen Portland yang biasa karena memiliki ketahanan yang baik untuk cuaca ekstrem. Semen jenis ini memiliki daya tekan yang kurang kuat di awal, tetapi akan menjadi kuat di akhir. Pengerjaannya lebih mudah karena memiliki panas hidrasi yang lebih rendah dibanding semen Portland biasa (OPC) pada saat proses pendinginan. Sehingga hasil permukaan plester menjadi lebih rapat dan halus. Semen ini digunakan untuk pembuatan dak beton, perekat bata, plesteran, acian, dan adukan lainnya.
4. Semen Portland Pozzolan Composite (PPC)
Semen portland pozzolan Composite adalah semen yang terbuat dari terak, pozzolan, dan gypsum. Sehingga membuat semen menjadi lebih kuat dan tahan terhadap korosi. Semen ini digunakan untuk konstruksi yang membutuhkan ketahanan pada asam sulfat dan panas hidrasi sedang, seperti perumahan, jalan raya, jembatan, dan lainnya.
Baca juga: Inspirasi Warna Cat Plafon untuk Kesan Minimalis
5. Super Masonry Cement
Semen ini digunakan untuk konstruksi bangunan seperti perumahan, irigasi, atau bangunan lainnya yang memiliki struktur beton maksimal K225. Selain untuk konstruksi, Super Masonry Cement juga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan paving block, genteng beton, batako (hollow brick), dan lainnya.
6. Oil Well Cement
Oil well cement merupakan semen yang digunakan untuk membuat konstruksi sumur minyak dan gas alam yang konstruksinya berada di bawah permukaan bumi dan laut. Jenis semen ini mampu menahan tekanan dari suhu dan kedalaman sebuah konstruksi.
7. Waterproof cement
Waterproof cement merupakan semen anti air, sehingga menghindari terjadinya kebocoran pada bangunan. Bisa digunakan untuk konstruksi yang rawan mengalami kebocoran, seperti kolam renang, atap dak beton, dinding luar rumah, dan lainnya.
8. Alumina Cement
Semen alumina merupakan jenis semen yang mampu mengering dengan cepat, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama saat pengaplikasian. Semen ini memiliki ketahanan yang baik terhadap api.