Mengenal Atap Rumah Berdasarkan Materialnya
11 April 2023
Atap rumah pasti memiliki fungsi yang sama, yakni menjadi penutup bangunan di bawahnya dan juga orang yang tinggal di bangunan tersebut supaya terhindar dari cuaca. Tetapi, bahan-bahan yang digunakan sudah pasti berbeda. Perbedaan ini juga diikuti cara pemasangan dan manfaat yang dirasakan.
Memilih jenis atap yang sesuai untuk kebutuhan rumahmu perlu memperhatikan daerah yang kamu tinggali. Jika dari segi musim, kita semua tahu bahwa Indonesia memiliki 2 musim, yakni kemarau dan hujan.
Meskipun dua musim yang dialami itu merupakan suatu hal yang pasti, tetapi kondisi suhu daerah tempat kita tinggal pasti berbeda-beda. Jika tinggal di dekat pesisir, maka udaranya akan terasa panas. Sedangkan jika tinggal di daerah pegunungan, udara yang dirasakan yakni sejuk dan mengarah ke dingin.
Selain itu, udara di perkotaan dan perdesaan juga berbeda. Maka dari itu, perlu memahami jenis-jenis atap yang ada. Sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan rumahmu nanti.
Kami akan memberikan beberapa jenis atap rumah beserta penjelasannya untuk memudahkanmu dalam menentukan pilihan. Simak terus artikel ini yaa!
1. Genteng dari Tanah Liat
sumber: edupaint.com
Kamu pasti sering menemukan atap rumah jenis ini saat sedang berjalan-jalan. Genteng yang berasal dari tanah liat memang masih banyak digunakan di Indonesia.
Keuntungan dari menggunakan atap rumah dari tanah liat adalah harganya yang masih terbilang murah. Sedangkan dari segi kenyamanan, genteng dari tanah liat ini mampu meredam hawa panas sehingga tidak tembus ke dalam rumah. Penghuni rumah akan merasa nyaman tinggal di dalam rumah. Apalagi jika cuaca sedang terik-teriknya, tinggal di dalam rumah yang menggunakan atap rumah dari tanah liat terasa menyejukkan.
Atap rumah yang berasal dari tanah liat juga tidak menimbulkan berisik saat hujan turun. Kamu pasti pernah mendengar suara hujan terasa sangat deras, tetapi saat melihat keluar ternyata tidak sederas itu. Nah, saat menggunakan atap tanah liat, kamu tidak akan mengalami kejadian tersebut. Sehingga kamu tidak mengalami was-was saat ingin tidur di tengah hujan.
Kelebihan-kelebihan yang dipaparkan di atas memang terkesan menggiurkan bukan? Tetapi jangan lupa bahwa tidak ada sesuatu yang berisi kelebihan saja. Pasti ada kekurangan di dalamnya. Kekurangan atap rumah dari tanah liat ini adalah harus dipasang satu-satu dengan per meter persegi bisa mencapai lebih dari 10 buah. Hal ini membuat pekerjaan menjadi lebih lama. Warnanya pun bisa memudar jika terpapar suhu ekstrem secara terus menerus dan membuat atap dihinggapi oleh jamur.
2. Genteng Metal
Atap rumah berbahan metal merupakan atap yang dibuat menggunakan metal. Atap ini dibuat dengan bentuk seperti genteng tanah liat dan beton. Pembuatannya menggunakan metal yang dilapisi oleh lapisan aluminium zinc.
Kelebihan dari atap rumah metal adalah kita tidak perlu kesulitan dalam melakukan perawatan. Selain itu, atap jenis ini memiliki beberapa varian warna yang bisa dibeli dengan menyesuaikan warna cat rumah.
Atap jenis ini memiliki dua varian, yakni standar dan pasir. Perbedaan dari kedua jenis atap rumah metal ini adalah dari segi teksturnya. Selain itu, atap metal berpasir memiliki kemampuan meredam suara bising yang berasal dari luar rumah.
3. Atap Kaca
Atap rumah berbahan kaca menjadi primadona akhir-akhir ini. Kehadirannya membuat rumah terlihat lebih menarik dan cerah karena cahaya menjadi mudah masuk ke dalam rumah. Kesan estetik juga kuat ditampilkan pada rumah yang yang memilih material ini untuk dijadikan sebagai atap.
Menggunakan atap berbahan kaca juga menjadi hiburan tersendiri. Kita sebagai penghuni rumah bisa melihat pemandangan langit yang indah tanpa harus ke luar rumah. Atap rumah berbahan kaca juga membuat kita menjadi hemat energi karena tidak perlu menyalakan lampu di siang hari.
Kaca yang digunakan untuk dijadikan atap juga bukan seperti kaca biasa. Sudah pasti memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan kaca pada umumnya karena harus menerima perubahan cuaca secara langsung.
Menggunakan atap rumah berbahan kaca memang terlihat menggiurkan. Tetapi, jangan langsung terburu-buru memutuskan untuk menggunakannya. Atap rumah berbahan kaca justru menyulitkan di bagian-bagian tertentu seperti perawatan.
Atap ini memang membuat kita bisa melihat ke arah luar dengan jelas, namun pernahkah kamu membayangkan atap jenis ini jika kotor akan jelas terlihat? Sementara kita sebagai penghuni rumah tidak mungkin selalu rajin naik ke atap untuk membersihkan kotoran tersebut. Apalagi jika sedang musim hujan yang terkadang bekas tetesan air tersebut membekas di kaca.
Selain itu, menggunakan atap kaca memang membuat sinar mudah masuk ke rumah, tetapi tidak hanya cahaya saja yang masuk ke rumah. Hawa panasnya pun ikut masuk ke dalam rumah. Maka dari itu, kamu perlu memberikan perhatian lebih sebelum memutuskan untuk menggunakan atap rumah dengan jenis ini.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Plafon Gypsum
4. Atap Rumah Asbes
Atap jenis ini mudah dicari dan juga harganya relatif murah. Bentuk dari atap ini adalah lembaran dengan ukuran yang berbeda. Ada yang 80 cm x 180 cm, 80 cm x 210 cm, dan lain sebagainya. Hal ini memudahkan kita dalam melakukan pemasangan karena per lembar asbes bisa menutup area yang luas. Waktu pengerjaan pun menjadi lebih cepat.
Kekurangan atap rumah jenis asbes adalah kemampuan meredam suara yang rendah. Jika hujan sedang mengguyur, atap ini akan menghasilkan suara yang bising dan terkesan hujan yang turun sangat lebat. Padahal jika melihat kondisi di luar, justru tidak sebesar suara yang dihasilkan oleh atap ini.
Kekurangan lainnya dari asbes adalah mudah pecah. Jika kamu sedang melakukan pembetulan terhadap atap yang bocor dan harus naik ke atap, ada resiko atap tersebut pecah jika diinjak. Maka dari itu, perlu kehati-hatian yang lebih jika memasang atap jenis ini.
Selain itu, atap ini juga tidak bisa melindungi penghuni dari suhu udara yang terjadi di luar rumah. Saat hujan sedang melanda, atap rumah ini kurang mampu menghalau hawa dingin yang masuk ke dalam rumah. Begitupun jika panas sedang melanda. Tetapi, ada cara yang mampu mengurangi hal tersebut, yakni menggunakan plafon. Meskipun dalam pelaksanaannya tidak sepenuhnya efektif.
Atap rumah berjenis asbes ini juga tidak baik untuk kesehatan. Jika kondisi atap asbes masih dalam keadaan baik dan baru, mungkin hal ini tidak berbahaya. Tetapi jika sudah mulai rusak dan rapuh, maka menjadi berbahaya. Partikel-partikel yang ada di lembaran asbes bisa rontok dan diterbangkan oleh angin, lalu terhirup oleh manusia.
Partikel asbes ini yang menjadi berbahaya jika dihirup secara terus menerus. Partikel ini akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru secara bertahap. Penyakit yang ditimbulkan ini disebut dengan asbestosis. Hal yang lebih parahnya lagi adalah partikel ini bisa menyebabkan kanker paru-paru dan gagal jantung.
5. Atap Rumah Roof Deck
Roof deck merupakan atap yang biasa digunakan untuk bagian teras atau garasi rumah. Selain itu, roof deck juga bisa digunakan sebagai tambahan pada dinding rumah untuk kesan keindahan.
Roof deck dari Aplus terdiri dari 2 jenis, yaitu
- Roof deck mini (7 & 9 gelombang). Roof deck jenis ini memiliki varian warna yang bisa kamu sesuaikan dengan desain rumahmu.
- Roof deck atap galvalum. Roof deck ini dilapisi dengan lapisan galvalum yang membuatnya terlihat lebih elegan. Panjang per Lembar atap ini normalnya berukuran 1000 mm dan 750 mm. Tetapi kamu bisa melakukan custom untuk lebih dari 6 m dan maksimal 12 m.
6. Atap uPVC
Atap uPVC adalah atap yang terbuat dari bahan Unplasticized Polyvinyl Chloride. Saat ini atap uPVC banyak digunakan, baik untuk kanopi rumah, atap pabrik, gudang, dan lain sebagainya.
Atap dengan bahan uPVC sering dianggap cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia. Atap ini mampu menahan panas dan juga kebisingan suara. Selain itu, perawatan atap jenis ini mudah. Kamu tidak perlu melakukan pengecatan ulang. Jika dirasa atap sudah kotor, kamu hanya perlu membersihkannya saja. Keunggulan lainnya dari atap ini adalah tahan terhadap korosi. Sehingga atap jadi lebih tahan lama.
Proses pembuatan yang melalui unplasticized membuat atap ini memiliki kandungan plastik yang lebih sedikit. Hal ini membuat atap menjadi lebih tahan terhadap api. Tetapi, perlu diingat bahwa tahan terhadap api bukan berarti atap ini tidak bisa terbakar. Hanya saja resiko terbakarnya menjadi lebih kecil.
7. Genteng Beton
sumber: builderscrack.co.nz
Atap ini menampilkan kesan indah tersendiri untuk rumah. Selain indah, kesan mahal juga terlihat jika sebuah rumah menggunakan atap rumah jenis ini. Selain dua hal tersebut, kami akan membahas beberapa kelebihan dari genteng beton.
Genteng beton tahan lama dan tahan terhadap iklim yang berubah-ubah. Selain itu, bahan ini tidak disukai oleh serangga. Sehingga kamu tidak perlu khawatir atap menjadi rapuh karena serangan serangga. Perawatan terhadap genteng beton juga minim karena minim kebocoran dan kerusakan yang lain. Kecuali jika mengalami benturan keras. Maka ada kemungkinan atap beton bisa pecah.
Kekurangan dari genteng beton ini adalah pemasangannya cukup sulit. Perlu memerhatikan tingkat kemiringan atap. Hal ini biasanya tidak dilakukan secara mandiri oleh pemilik rumah. Tetapi menggunakan jasa kontraktor atau tukang yang berpengalaman untuk memasangnya. Selain itu, kekurangan lainnya adalah bebannya yang berat sehingga perlu memerhatikan jenis rangka atap yang digunakan.
Baca juga: Apa Itu Partisi Ruangan? Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya
8. Genteng Keramik
Jika melihat rumah-rumah yang sudah dibangun lama, pasti kamu tidak akan asing dengan genteng keramik. Genteng ini terbuat dari tanah liat dan kaolin yang dicampur dengan pasir kuarsa.
Bentuknya persis seperti genteng tanah liat, tetapi genteng keramik terlihat mengkilap. Kelebihan dari genteng keramik adalah mampu membuat rumah menjadi sejuk. Genteng jenis ini mampu menahan panas yang masuk ke dalam rumah. Jadi, jika cuaca di luar terasa sangat panas, memiliki rumah dengan genteng keramik menjadi hal yang menyenangkan. Selain itu, bebannya yang sedikit lebih berat ini membuat genteng menjadi tahan terhadap angin. Genteng ini juga tahan terhadap pembusukan yang berawal dari cuaca tidak menentu. Biasanya cuaca yang tak menentu membuat beberapa material menjadi lebih sensitif.
Genteng ini memang tahan terhadap pembusukan akibat cuaca, tetapi efek lainnya adalah warna genteng bisa berubah karena cuaca. Perubahan warna genteng ini membuat rumah terlihat kusam.
Reference:
Pittara. 2022. Asbestosis. (https://www.alodokter.com/asbestosis/ diakses: 4 April 2023)